Kalurahan Bangunjiwo

Memperingati hari Kartini tidak hanya dengan cara berpakaian kebaya saja. Tetapi akan lebih bermakna jika kita bisa menggambil sisi lain yang bisa kita teladani Kartini. Kegemaran ibu Kartini dalam membaca buku dan menulis rasanya perlu untuk diteladani oleh generasi muda saat ini. Mengingat pada saat ini minat membaca dan menulis pelajar Indonesia masih sangat rendah. Tergerus oleh perkembangan tehnologi, internet yang menyajikan segala sesuatu secara cepat dan instant semakin menlunturkan minat membaca masyarakat Indonesia. Buku-buku yang sebenarnya kaya ilmu berangsur-angsur mereka tinggalkan.

Hal tersebutlah yang melatarbelakangi SD Banyuripan mengusung tema “Dengan Semangat Ibu Kartini, Mari Kita Tularkan Kegemaran Membaca dan Menulis R.A Kartini Kepada Generasi Penerus Bangsa”. Dengan harapan akan menanamkan minat membaca dan menulis kepada generasi muda Indonesia, khususnya siswa-siswi SD Banyuripan.

Rangkaian peringatan hari Kartini yang dimulai pada hari rabu (18/04) yang diawali dengan berbagai lomba untuk seluruh siswa SD Banyuripan, antara lomba menulis puisi, menulis cerpen, membaca puisi, menyanyi, menggambar dan mewarnai.

Dilanjutkan pada hari Sabtu (21/04) bertepatan dengan peringatan hari Kartini, SD Banyuripan mengadakan lokakarya penulisan kreatif. Dengan menggundang tiga orang penulis dari Surabaya yaitu Lalu Abdul Fatah, seorang penulis buku perjalanan dan pengajar penulisan kreatif di berbagai sekolah di Surabaya. Yeti Kartikasari, seorang pengajar penulis diberbagai media, dan Asril Novian Alifi penggarang buku “Rockstar Teacher” yang saat ini juga bekerja di Next Edu Indonesia. Dalam kegiatan tersebut siswa-siswi SD Banyuripan belajar tentang penulisan kreatif dalam bentuk puisi. Tak disangka-sangka hasil tulisan puisi mereka sangat luar biasa dengan ide-ide sangat kreatif.

Acara puncak peringatan hari Kartini dilaksanakan pada hari Minggu (22/04) dimeriahkan dengan  Gelar Karya Siswa dan Lomba mewarnai Tingkat TK (22/04).  Lomba tersebut diikuti sekitar tujuh puluh peserta dari berbagai Taman Kanak-Kanak di sekitar SD Banyuripan.

Selain lomba mewarnai acara tersebut juga diisi dengan pameran karya siswa, yang merupakan hasil karya siswa selama mengikutu proses pembelajaran. Pentas seni siswa dengan menampilkan berbagi tari daerah. Mempelajari berbagai tarian daerah, merupakan wujud kecintaan terhadap budaya. Sosialisai program pemerintah Gernas Baku juga disisipkan dalam  acara tersebut dengan mengundang pendogeng Bunda Likah. Bunda Likah membagikan kisahnya yang syarat makna tentang kita harus berbuat baik kepada sesama, harus saling toleransi dan selalu rajin belajar untuk menambah wawasan kita.

Puncak acara ditandai dengan peluncuran buletin Ceria (Ceria Kreativitas Siswa). Ini adalah buletin pertama yang dimiliki oleh SD Banyuripan. Buletin ini rencananya akan terbit dua bulan sekali. Adanya buletin ini diharapkan sebagai wadah untuk menampung kreativitas siswa dalam menulis. Tidak hanya siswa saja, tetapi guru pun akan bergiliran menulilis untuk mengisi di  salah   salah satu dalam buletin tersebut. Dengan demikian siswa akan semakin terdorong untuk rajin membaca yang menghasilkan karya berupa tulisan.