Kalurahan Bangunjiwo

BangunjiwoNews; Personil FPRB Bangunjiwo sigap membantu warga mengkindisikan sarang “tawon ndas” di Sribitan RT 02.  Atas dasar laporan dari warga Sribitan RT 02 bahwa terdapat sebuah sarang tawon ndas yang lokasinya berdekatan dengan jalan sehingga dikhawatirkan membahayakan warga yang melewati jalan tersebut. FPRB Bangunjiwo tadi malammeluncur ke lokasi untuk mengevakuasi sarang tawon ndas tersebut. (Minggu malam 19/01).

Tawon Vespa Affinis atau orang menyebutnya dengan “tawon ndas” ini adalah jenis predator, dan bukanlah jenis tawon madu. Tawon ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya. Pada sengatan pertama, tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa memicu tawon lain untuk ikut juga menyerang. Tawon ini juga mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan balik apabila ada yang merusak sarangnya. Tawon jenis Vespa affinis ini hidup di wilayah subtropis Asia antara lain Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu, tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia. Racun tersebut memiliki dosis yang berbeda tergantung dari jumlah tawon yang menyengat. Bila hanya satu atau dua tawon, dosisnya kecil, namun bila yang menyengat banyak jumlahnya maka dosisnya akan tinggi.

Dapat ditangani dengan cara dikompres menggunakan es ataupun bila tersisa sengatannya dapat dicabut. Kendati demikian bila tak ditangani selama 1x24 jam atau yang menyerang secara berkelompok, maka akan mengalami anafilaksis atau reaksi alergi berat. Selain itu, juga dapat mengalami kematian bila menderita sengatan yang cukup banyak. Bila sengatan tersebut tak ditangani secara tepat, akan merusak organ tubuh seperti edema paru akut serta gagal ginjal. Edema paru sendiri adalah kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang akhirnya berakibat sulit bernapas. Lalu, gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun secara drastis.