Kalurahan Bangunjiwo

Bakso. Siapa yang tidak suka makan bakso. Makanan ini bisa dikatakan sebagai salah satu makanan sejuta umat. Disukai oleh semua usia, mulai anak-anak sampai orang tua. Jenis kuliner yang satu ini pun hampir ada di seluruh wilayah di Indonesia,  dengan berbagai varian khas daerahnya masing-masing. Bentuknya yang bulat, membuat bakso menjadi perkara mudah untuk membuatnya. Hanya campuran terdiri dari daging dan sedikit kanji yang digiling dan dibentuk bulat-bulat. Namun siapa sangka dalam membuat bakso yang kelihatannya mudah dan sederhana ini, butuh keahlian serta tips supaya hasilnya lebih maksimal.

Dalam rangka mengisi liburan kenaikan kelas tahun ini, SD Banyurian (Selasa, 2 Juli) membuat agenda liburan ceria. Salah satunya adalah jumpa tokoh profesi bersama tukang bakspo. Disini anak-anak belajar serta praktek langsung tentang proses membuat bakso. Dimulai dari adonan, bumbu yang digunakan sampai membuat bakso yang berbentuk bulat. Ada beberapa tehnik yang dibagikan sehingga bakso bisa yang dihasilkan bisa bulat sempurna dengan cita rasa yang lezat.

Banyak pelajaran yang dipetik oleh anak-anak selama proses membuat bakso. Disini anak-anak belajar tidak sebatas teori saja, tapi proses serta praktek langsung. Mereka jadi paham tentang proses pembuatan bakso. Belajar antri karena harus bergiliran saat mencetak adonan bakso. Memahami makna kerja keras, bahwa untuk menjadi tukang bakso pun dibutuhkan kerja keras dan ketangguhan yang luar biasa. Bayangkan pak Kempir, pak tukang bakso yang setiap sore mangkal di wilayah Kasongan ini sudah menjalani profesinya sebagai penjual bakso selama 35 tahun. Dan dari hasil jualannya itu, ia bisa menopang kehidupan keluarganya.

Selain itu anak-anak juga belajar karakter bersyukur, karena dengan adanya pak tukang bakso, anak-anak bisa makan bakso bersam-sama di sekolah.  Dengan begitu liburan anak-anak menjadi lebih ceria, bermafaat dan bermakna.